Lamongan, 20 Oktober 2024 – Desa Plosobuden, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengalami kekeringan yang cukup parah selama tiga bulan terakhir. Warga desa tersebut kini menghadapi kesulitan untuk mendapatkan air bersih, terutama untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan memasak, sedangkan kebutuhan minum warga membeli air galon pabrikan. Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah desa setempat melakukan penyaluran air bersih ke desa yang terdampak.
Menurut kepala desa Plosobuden, Abdul Wachid, SH.I, penyaluran air bersih ini sangat dinantikan oleh warga. "Kami sudah sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, dan mandi. Bantuan ini semoga bisa membantu meringankan beban masyarakat," ujarnya. Kekeringan panjang yang melanda Desa Plosobuden disebabkan oleh curah hujan yang rendah sejak awal musim kemarau. Sumur-sumur warga yang biasanya menjadi sumber utama air bersih kini mengering, membuat warga sangat tergantung pada bantuan air bersih dari luar desa. Pamsimas tidak bisa menyalurkan air lagi dikarenakan cadangan air sudah habis.
Penyaluran air bersih ini dilakukan oleh pemerintah desa Plosobuden dengan menggunakan anggaran Dana Desa. Bantuan air disalurkan menggunakan mobil tangki yang setiap harinya mengantarkan air ke titik-titik yang telah ditentukan, baik di Dusun Ploso maupun Dusun Buden. Penyaluran air bersih sudah dilakukan sejak pertengahan bulan September 2024 dan dijadwalkan berlangsung hingga kondisi kembali normal atau hingga musim hujan tiba.
Penyaluran air bersih sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat desa yang terdampak kekeringan. Tanpa adanya bantuan air bersih, warga Plosobuden akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat ini, kami menghimbau warga yang baru membangun rumah untuk membuat tandon ar di bawah tanah guna memanfaatkan air hujan melalui program pembuatan sistem penampungan air hujan sederhana. Air hujan ini nantinya bisa digunakan untuk keperluan non-konsumsi seperti mencuci, mandi atau menyiram tanaman,” tambahan Eko Sutrisno warga desa plosobuden yang juga dosen prodi Teknik Sipil Universitas Islam Majapahit Mojokerto.
Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan warga pada sumber air tanah dan membantu menghadapi kekeringan di masa depan karena air tanah di wilayah plosobuden cenderung asin. Pemerintah desa juga merencanakan pencarian sumber mata air guna menanggulangi kekeringan saat kemarau [ES/ALI/JZ].
